
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya bisa memahami terkait wacana ditundanya renovasi tahap V Stadion Jatidiri, Semarang.
Sebenarnya di tahun 2020 renovasi tahap V atau renovasi tahap akhir Stadion Jatidiri akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Apabila sesuai jadwal, seharusnya Stadion Jatidiri di tahun 2021 nanti bisa digunakan.
Namun karena ada wabah Covid-19 dan membutuhkan dana yang cukup besar untuk menuntaskan pandemi ini, muncul wacana rasionalisasi anggaran dari Pemerintah Provinsi dan hal ini berdampak pada pembangunan tahap akhir Stadion Jatidiri.
Menurut pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi ini, hal yang cukup lumrah apabila anggaran Stadion Jatidiri dialihkan ke penananganan Covid-19 bagi masyarakat Jawa Tengah.
“Kami cukup memaklumi hal ini karena alasan rasionalisasi anggaran demi Covid-19 cukup wajar, di saat seperti ini yang paling penting adalah hal kemanusiaan,” tutur Yoyok Sukawi, Jumat (17/04/20).
“Anggarannya lebih baik untuk membantu masyarakat yang pekerjaannya terdampak karena Corona, kemudian pengadaan alat pelindung diri bagi tenaga medis,” imbuhnya.
Yoyok Sukawi juga berharap bahwa pandemi Covid-19 ini segera berakhir supaya aktifitas elemen masyarakat bisa kembali berjalan dengan normal.
Ia juga menerangkan apabila Stadion Jatidiri belum bisa digunakan, pihaknya sudah menyiapkan Stadion Kebondalem yang terletak di Kendal sebagai homebase alternatif PSIS di kompetisi Liga 1.
“Kalau misalnya belum bisa pakai Stadion Jatidiri, kami jauh-jauh hari sudah persiapkan Stadion Kebondalem sebagai kandang alternatif. Kami perbaiki Stadion Kebondalem juga dengan biaya mandiri supaya PSIS bisa main di dekat-dekat Semarang,” pungkas Yoyok Sukawi.
Tinggalkan Balasan